Minggu, 31 Januari 2010

Balada Lilin Kecil

Lilin kecil, cahayamu tak tampak di gemerlapan ataupun di tengah cahaya bulan, bahkan di tengah gemerlap kota metropolitan

Lilin kecil,senyummu pudar di tengah fitnah,ceriamu hilang di tengah dusta,kerlingan matamu terhapus oleh dosa..
bukanlah dosa yang kau perbuat...melainkan dari mulut kaum hina.

Lilin kecil...betapa malang nasibmu..api tak berteman...angin jadi lawan..
temaram rembulan di bulan November,saksi bisu akan terikatnya tangan,kaki,mata,dan telinga..

Gemanya..masih terngiang di telingamu..suara tangis haru akan kelahiranmu..
alunan suara yang pertama kau dengar ... tak lebih dari suara Adzan..

Lilin kecil yang redup..tak berkawan,tak berselimut,tak bernyawa..

bagai scercah cakrawala yang berbaring di atas duri kenistaan..

semua mata memandangmu..tak sedikit pula yang mencibirmu..
semangatmu..yang ingin menjadi nomor satu..

maka...saat senja telah menarik cakrawala dari beranda,kau tuang sepercik air..kau basuh dengan air matamu..wajahmu yang sendu,hatimu yang letih,dan jiwamu yang rapuh..

tangismu berbisik di keheningan malam..memikat hati para malaikat yang sedang tak bertugas.
tengadah tanganmu yang mungil,tak lebih hanya untuk memohon kepada sang Ilahi, sebuah keajaiban.

Sering kau berpikir begitu lambat waktu berjalan.Namun tak jarang pula kau bilang waktu terlalu gesit.
Perlahan, meninggalkan mimpimu di kota kecil kelahiranmu. Di tepis realita dan kejamnya ironi dunia yang tak meridhoi mimpimu.

Sering kau berbisik dalam tangis, janggalkah mimpimu,yang ingin hidup bebas dan lebih dari sekedar duduk di kursi belakang?

Lilin kecil,
teriakanmu tak didengar oleh mereka yang tuli,buta,dan cacat jiwanya.
namun,bisikanmu yang lirih mampu didengar para jiwa yang kesepian dan terbuang di ruang rahasia, di balik tirai pelangi.

Namun,
kau tak lebih dari sebuah lilin kecil yang redup sinarnya..
betapa kuat kau berusaha mempertahankan api di atasmu, tetap ia akan padam..

Mungkin,

mereka belum sadar,
bahwa lilin kecil,mampu membakar seluruh jagad raya.

0 comments:

Posting Komentar